Ketika Saya Overload

Hanya sekedar muntahan mesin... mungkin sekilas autobiografi, namun terlalu muluk, karena autobiografi dilegalkan bagi yang telah berhasil dalam pencapaian publik.. tapi, setidaknya untuk menghargai sejarah hidup ini,,, dan terangkum dalam Amartaniesme... check my vomit!!!Inilah upaya saya untuk memuntahkan semua yang menggelitik di otak, agar tidak overload dan mengkerak di alam bawah sadar saya sehingga mengganggu saya dengan mimpi-mimpi aneh yang tunggang langgang menjajaki malam-malam saya.

SELAMAT DATANG

untuk menikmati muntahan saya...
Minggu, 12 Desember 2010

Tentang Jendela

Ketika jendela itu membatasi pandangan saya terhadap dunia luar karena sisi-sisinya, saya mulai paham bahwa jendela itu memberi saya sedikit ruang untuk mengintip, entah apa saja yang mampu saya intip, realitas atau subyektifitas.. sedangkan saya kini berada di dalam sebuah konstruksi yang alami terbentuk, saya sebut alami karena saya tak tahu sejarah hingga konstruksi ini berdiri, kapan dan sampai kapan akan ajeg tegak berdiri, saya hanya mampu merenovasi, dengan kemampuan saya atas otoritas diri yang agak meragukan karena berada di bawah otoritas yang besar.
Saya sebut lebih besar karena saya bukan ulama, bukan sastrawan, bukan budayawan dan juga bukan politisi. Saya tetap tinggal diam dalam konstruksi ini dengan sebuah jendela terbuka. Satu harapan saya, setidaknya renovasi itu membuat saya nyaman dengan negosiasi agar saya tak mati.

Ternyata banyak yang saya benci karena penanguhan sebuah konstruksi, dan diantara mereka ada yang tak suka dengan diri saya yang merasa tak nyaman berada di sini, mungkin mereka mengalienasi saya dan ada pula yang membiarkan saya berekspresi serta tetap membiarkan saya mengintip dari balik jendela dengan pemahaman saya, ataukah sebagian dari mereka itu memang sepaham dengan saya, ah… pertanyaan itu hanya untuk menghibur diri saya sendiri agar saya tetap kuat berada di balik jendela saya.

Apakah saya aneh, atau justru merekalah yang benar, mungkin kita memang melihat dari jendela yang berbeda, atau saya melihat mereka dari dalam jendela, dan mereka melihat saya dari luar jendela. Itulah jendela saya dan jendela mereka. Andai saja kita berada dalam satu jendela dan mengajukan pertanyaan atas penyataan dengan pandangan yang sama, mungkin sebagaian orang akan memahami saya. Dan saya akan mampu memahami sebagian dari mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;