Ketika Saya Overload

Hanya sekedar muntahan mesin... mungkin sekilas autobiografi, namun terlalu muluk, karena autobiografi dilegalkan bagi yang telah berhasil dalam pencapaian publik.. tapi, setidaknya untuk menghargai sejarah hidup ini,,, dan terangkum dalam Amartaniesme... check my vomit!!!Inilah upaya saya untuk memuntahkan semua yang menggelitik di otak, agar tidak overload dan mengkerak di alam bawah sadar saya sehingga mengganggu saya dengan mimpi-mimpi aneh yang tunggang langgang menjajaki malam-malam saya.

SELAMAT DATANG

untuk menikmati muntahan saya...
Kamis, 30 Desember 2010

Heroisme Diri



Menulis bagi saya adalah ungkapan kata hati atas apa yang saya lihat, saya rasakan dan saya teguhkan dengan teori-teori yang telah diakui publik yang mampu mendukung pemikiran saya. Sebenarnya saya merasa menyusun teori-teori sendiri dari kata hati tersebut, namun saya bukan siapa-siapa yang belum mendapat pencapaian publik. jika teori itu adalah subyektifitas dan bukan atas dasar pembuktian empiris, siapakah yang akan percaya kepada saya, lebih tepatnya semua hanya berupa hipotesa diri. Namun saya merasa sangat beruntung menemukan teori dari orang-orang hebat yang mampu meneguhkan apa yang saya pikirkan dan rasakan dari proses yang telah saya jalani.


Saya sangat menghargai tulisan berupa tanpa anonimitas. Dan saya menulis untuk diri saya sendiri, mengungkapkan pertanyaan atas realitas yang saya lihat dan rasakan, dari sinilah saya menemukan sekelumit jawaban, atau setidaknya sebuah solusi untuk diri. Karena saya bukanlah seorang yang heroik, maka saya tak berniat mempengaruhi orang lain dengan pemikiran saya seperti Kartini yang membebaskan kaumnya dari jeratan sebuah sistem yang meng-sub ordinasi.

Ada kepuasan bilamana saya menemukan seseorang yang sepaham dengan saya, atau kalaupun tidak, saya menemukan orang yang mengaku terinspirasi dan akhirnya menjadi sebuah kesepahaman dengan diri saya. Untuk itu saya enggan berkoar-koar menyuntikan indoktrinasi demi pembenaran pemikiran ini, saya terus ingin bertukar pemahaman dengan oranglain, karena saya yakin bahwa kebenaran itu tak mutlak, tergantung dari perspektif mana meniliknya. Salah satu kesepahaman saya adalah setuju oleh kata-kata Aquarini Priyatna Prabasmoro, bahwa ia menulis dengan tindak autobiografis, dan saya menjadi yakin untuk menerapkannya.

Tapi bukan berarti saya membuat batas tegas kepada orang yang mempunyai kemampuan untuk ber-heroik, mereka hebat, menyisakan waktu bagi orang lain. Itu yang tak mampu saya lakukan. Waktu saya habis untuk materi relitas diri, saya tak bisa menyisakannya kepada banyak orang lain. Sedikit hari-hari saya saja kadangkala melaluinya dengan tangisan, tatkala saya tak mampu memenuhi realitas materi itu, mungkin saya memang masih lemah. Hanya karena lapar dan tak bisa meng-eksekusi hasrat tersebut karena keterbatasan, saya menangis. Hal yang sangat sepele, dan terbukti inilah salah satu kelemahan saya, tak seperti orang-orang yang heroik, dengan loyalitas dan royalitasnya, mereka mungkin telah berhasil memenuhi realitas materi dirinya, dan saya anggap tak akan menangis hanya karena lapar hingga mampu berjuang demi orang lain dengan menyajikan pemikiran untuk mengentaskan sasaran yang dianggap belum sesadar pemikirannya. Mereka hebat, namun saya sangat menghargai mereka tanpa anonimitas yang hanya mengatasnamakan komunitas. Inilah seorang yang sangat hebat bagi saya, menyajikan sebuah pemikirannya dengan tanggungjawab atas sebuah identitas nama. Mungkin diantaranya bagi saya adalah Aquarini Priyatna Prabasmoro, Toety Herati, Gadis Arivia, Marwah Daud Ibrahim, The Ninih, Arah Maeiani, Ay Tjoe Christin, Janis Joplin, Beyonce Knowles, Marlyn Monroe, Twiggy, pelacur yang tak dapat kusebut namanya, seorang lesbian yang tak dapat pula kusebut namanya, seorang gadis pesantren taat yang enggan untuk kuceritakan namanya yang tak menolak dipoligami. Sedikit banyak mereka berpengaruh terhadap saya untuk tak melihat dan mengukuhkan hanya dari satu perspektif.

Tulisan bagi saya adalah sebuah karya, dan berkarya bagi saya adalah satu proses tindak autobiografis. Tentang pikiran, perasaan, tindakan, harapan, sejarah, pemahaman, penghargaan, dan pencapaian, atas dan bagi diri saya. Syukur bila ada yang berkenan menengoknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;