#1
Aku
tak lebih baik dari seekor babi, rakus, dan berhasrat liar melepas dahaga
dalam pelukan babi-babi yang lain, tak peduli lawan ataupun sejenis. Entah apa
yang membuat hasratku waktu itu menggelegar liar, yang ku tahu, aku enggan dan
sama sekali tak ada ingin untuk meninggalkanmu, aku sungguh menginginkanmu
selamanya.
Aku seperti berada dalam
lingkaran setan, serasa bahagia namun tersiksa, lalu menghancurkanku,
berkeping-keping. Kau kekasihku saat aku benar-benar lugu, dan keliaranku
datang memisahkan dirimu dariku tanpa inginku. Sungguh masih lugu kala kau
mengajariku mencicipi arti cinta dan dosa. Lalu dosa itu mengusikku, menumpuk
dan menenggelamkanku dalam jiwa terpuruk, hingga apa arti dosa, hilang sudah
di atas kesadaran jiwa.
Titik,
entah apa seketika tiba, sungguh dingin pelukanmu, tak berasa. Aku lari, lari
ke dalam sesuatu yang hangat dan nyaman serasa di diri, dan aku tiba-tiba
menjadi seekor babi, memeluk babi-babi lain dalam hasrat rasa nyaman yang
kucari. Sangat sadar aku menyakitimu dalam ke-babi-an ku. Babi-babi lawan
jenis itu memberi selimut hangat, namun sama sekali aku tak mengiginkannya
untuk menemaniku hidup, hanya kamu inginku.