Ketika Saya Overload

Hanya sekedar muntahan mesin... mungkin sekilas autobiografi, namun terlalu muluk, karena autobiografi dilegalkan bagi yang telah berhasil dalam pencapaian publik.. tapi, setidaknya untuk menghargai sejarah hidup ini,,, dan terangkum dalam Amartaniesme... check my vomit!!!Inilah upaya saya untuk memuntahkan semua yang menggelitik di otak, agar tidak overload dan mengkerak di alam bawah sadar saya sehingga mengganggu saya dengan mimpi-mimpi aneh yang tunggang langgang menjajaki malam-malam saya.

SELAMAT DATANG

untuk menikmati muntahan saya...
Senin, 15 Juli 2013

MEMBICARAKAN TUHAN


Tuhan itu bukan satu. Tapi karena kita tidak tahu.
Bilangan cacah itu payah, bilangan yang ada didunia untuk membeda-bedakan sesuatu. Padahal jika kau adalah makhluk yang mengaku milik Tuhan, kau pasti tak akan mau jika Tuhan yang kau miliki ditimbang dengan sesuatu, “bilangan cacah”.

Tuhan tak bisa diukur dengan apapun, kita bisa mengukur karena kita berada di dunia yang tak memiliki sifat dasar Ketuhanan. Jadi mulut besar saja kita jika dalam hati kau  tersimpan Tuhan Yang Maha Satu.

Dunia saya adalah dualisme sementara Tuhan itu monolitik. Tuhan tak punya kamus baku antara laki-laki perempuan, rasa sakit rasa senang. Itu adalah kamus di dunia saya yang bangsat. Yang tak bisa saya pungkiri karena saya dan dunia saya ini adalah satu kesatuan untuk saling mengisi.

Tuhan itu bukan satu, tapi memiliki sifat kesatuan, tak terbagi atas apapun, tak ada panas dan dingin, tak ada sakit dan senang, tak ada laki-laki dan perempuan.

Jika Yesus berhasil menjadi Tuhan, jika Budha juga berhasil menjadi Tuhan, maka kau manusia yang juga sama seperti Yesus dan Budha, kau pun atau saya juga punya kesempatan sama untuk menjadi Tuhan. Dengan perjalanan panjang terlebih dahulu menikmati alam dualisme untuk berada di alam monolitik. Bukan  putus asa lalu tiba-tiba memutus dualitas dengan menjadi biarawati atau bhiksuni.


Amartanie Oktaviana
Jakarta, 6 Juli 2013
16:03 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;