Ketika Saya Overload

Hanya sekedar muntahan mesin... mungkin sekilas autobiografi, namun terlalu muluk, karena autobiografi dilegalkan bagi yang telah berhasil dalam pencapaian publik.. tapi, setidaknya untuk menghargai sejarah hidup ini,,, dan terangkum dalam Amartaniesme... check my vomit!!!Inilah upaya saya untuk memuntahkan semua yang menggelitik di otak, agar tidak overload dan mengkerak di alam bawah sadar saya sehingga mengganggu saya dengan mimpi-mimpi aneh yang tunggang langgang menjajaki malam-malam saya.

SELAMAT DATANG

untuk menikmati muntahan saya...
Sabtu, 17 Maret 2012 4 komentar

PANYU-DARA


Dara memiliki empat tatto ditubuhnya, dia bilang keputusannya membuat tatto adalah untuk mengidentifikasi tubuh, jika nanti ada yang membunuh dirinya lalu memotong-motong bagian tubuh itu, pasti potongan tubuh adalah  informasi faktual siapa bangkai malang tersebut. Inilah alasan Dara kepada orangtuanya ketika pertama kali memutuskan untuk merajah tubuh mulus dan lembut itu. Tapi waktu itu Ibu sempat mengkhawatirkan pandangan miring orang-orang terhadap anak perempuan satu-satunya yang cerdas ini. Dara bukan berkelenyit, kata-kata untuk menimpali omongan ibunya adalah sindiran pasti atas niatan terbesarnya, ia bilang.

“Ibu yang memberi makan tubuhku, sehingga dapat tumbuh sampai sekarang, aku yang merawatnya, Tuhan, agama, bahkan orang-orang tak punya hak mengatur tubuh mutlak milikku.”
Senin, 12 Maret 2012 3 komentar

Nasionalis Bulshit


Aku bukan durhaka di langit senja

Tapi begitu muak disenjakan negeri  tercinta

Nan ayu ia mengelabuhiku dengan warna jingga itu,


Aku tersentak lamunan sore yang mendepak

Dari tempat dudukku bersandar

Bersama sisa nikmat hujan tadi yang kini benar-benar buyar
Minggu, 11 Maret 2012 0 komentar

ini bukan status

ternyata dialah zat adiktif itu...

kecanduan ...
Sabtu, 10 Maret 2012 0 komentar

ABU, RAPUH DAN SAYA


Saya itu rapuh

Hanyalah seperti sebuah kayu basah

Meski tertawar oleh sumber api anda,

bertahun-tahun bahkan..

Saya tak berhasrat untuk membakar diri,

menjadi sedepa cahaya

TIDAK!!!!
Rabu, 07 Maret 2012 0 komentar

More Just A Friend


Ini bukan sekedar kebodohan,

tapi adalah sebuah keputusan mutlak.

Bahwa saya telah berkehendak untuk memanggutkan kepala,


Saya merajut sebuah penghargaan, dan atas keputusan itu

Rajutlah kembali dan tujukan untuk saya..

Karena kita sama-sama telah mengaku dewasa..


We’re more just a friend
Senin, 05 Maret 2012 0 komentar

word

Kemarin saya menonton film One Day... dan suka dengan kata-kata Emma kepada Dextor,
0 komentar

Hirarki Tai Babi


Saya heran dengan diri saya. Kemarin saya menyusun sebuah hipotesis, bahwa saya menentang orang-orang feodal, terlalu naif mereka meneguhkan hirarki sosial. Mungkin karena saya ini sedikit terinjeksi oleh pemikiran Karl Marx, yah, terlalu muluk entah apa yang mengganjal saraf otak saya ini, sok sosialis mungkin, mungkin pula sok berkiblat sebagai pengikut marxisme.

Tapi ternyata dan tanpa saya sadari saya adalah orang Jawa,
0 komentar

Tradisi Bisu



Getir, hasrat dan caci maki

Saya bertanya kepadamu wahai malam

Kau mencibirku dengan aduan...

Saya bertanya kepadamu lagi
Minggu, 04 Maret 2012 0 komentar

Aborsi Investasi

Aku lebih memilih masa depan atau bunuh diri...

Mulutnya tak henti-henti tersumpal kata serapah, menghinaku atas kesalahanku dan dirinya. Ini bukan sebuah kesalahan, bukan pula kenistaan, bukan juga  kekeliruan besar. Aku berpikir benar, hamil tiba-tiba, bertindak lebih dari tiba-tiba. Inilah satu penawaran tepat. Memilih masa depan atau bunuh diri.

“Kau itu pelacur, lebih bahkan, karena jiwamu tersemat ribuan muntahan tai babi!”

“Kau itu perempuan keji, kau bahkan tak ubahnya tukang tenung yang haus rintihan nyawa orang-orang.”

“Kau bangsat, bajingan, pelacur.”

Aku tersenyum pasi, tak henti kata-kata itu terlontar, senyumku tak sanggup menyumpalnya. Tapi aku punya daya. Ku tampar saja mulut itu tiba-tiba. Ada satu celah, segera kutawar agar tamparanku merasuk di pusat saraf kekuatan kata-katanya.

“He... bangsat, ini hidupku. Kalau kau tak setuju denganku, silahkan bungkam dan diam lalu pergi dari sini.”

“Perempuan tak tahu malu, sudah syukur aku mempersembahkan tanggung jawab untuk janin yang mengganggu perutmu. Tapi kau memang perempuan gila.”

Segila dunia tempat kita berdiri, sebenarnya inilah wujud rasa iriku. Kau bergelantung sementara aku terkebiri. Kau bebas menuai hasrat sementara dengan susah payah aku berusaha menutupi.

“Sudah kubilang dari awal aku takut hamil.”
1 komentar

Cawat dan Kutang untuk Ibu


Saya hampir lupa kapan terakhir Ibu membeli kutang dan cawat baru untuk memberi baju identitas perempuan-nya itu. Dulu Ibu adalah seorang pedagang pakaian, kembali saya ingat-ingat, Ibu memang tak pernah membeli kutang dan cawat, ia hanya mengambil dari barang dagangannya, itupun tak sering. IIbu selalu menimbang untung dan rugi nya terlebih dulu. Sebelum Ibu berjualan pakaian di emperan toko Pasar Besar Malang, Ibu adalah seorang guru kursus menjahit, kembali lagi saya mengingat dengan keras, ia sama sekali tak pernah membeli kutang, dijahitnya sendiri kutang itu dari kain mori atau pun goni bekas bungkus tepung beras. Kutang itu bentuknya lucu, lancip seperti gunung di ujung tempat susu. Ketika kelas lima SD saya sangat ingat, merengek minta dijahitkan kutang, saya ingin seperti Ratu Marie Antoinette, menarik kencang-kencang tali kur yang disilangkan di lubang kutang bagian punggung, saya membayangkan ada seorang emban yang membantu saya menariknya kencang-kencang, seketika susu saya yang baru mulai tumbuh dengan rasa nyeri itu, menjadi lancip seperti gunung. Tapi ketika pelajaran olah raga, saya tiba-tiba pingsan karena tarikan tali kur itu terlalu kencang, saya tak bisa bernapas, dada saya sesak.
 
;