Tweet |
Sebenar benarnya mata ini terus melihat, hati ini terus merasakan hal yang entah, pikiran ini tetap berjalan keras mencerna hal-hal yang lunak sampai yang keras tak tercerna. tapi kemauan itu enggan bergerak menopang apa yang terus mengisi dan hilang begitu saja tak berwujud.
Inilah kenyataan babak yang hilang tanpa bekas. sejarah tanpa identitas. dan rasanya harus segera buang hajat sebelum otomatis digerus oleh kapasitas otak yang penuh sesak..
come back home, come back please
Tidak ada komentar:
Posting Komentar