Tweet |
yang mendekamku dengan hujatan pasi...
Bahwa aku kecil,
kerdil,
tak mampu merangkak
menyusuri serpihan kekuatan yang tersisa
untuk bertahan pada arena yang kubangun sendiri...
aku pasrah,
tapi himpitan ini semakin sempit,
bahkan untuk menyeka butir rajukan bening
dari ujung mata ini saja,
tak ada sedikitpun ruang..
sepertinya ini adalah malam
dengan bulan yang lampau
dan membekasku menjadi kacau...
kapan???
kapan??
kapan???
aku mampu mengusir malam ini...
lantas berdeham pasti,
bahwa tak lagi ada seperti malam ini...
sepertinya aku sendiri...
tak ada yang tahu malamku ini...
segera saja kau binasa..
karena kini mega mengembang...
tapi aku tak jua terkembang
aku masih tetap terdepak dari arena...
aku tak punya apa-apa...
aku lapar,
aku rindu menjilat malam nikmat...
aasu....
asu...
asu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar